Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar asam askorbat dan besi (II) dalam campuran larutan air menggunakan metode spektrofotometri. Metode spektrofotometri dipilih karena kemampuannya untuk menganalisis komponen spesifik dalam campuran dengan akurasi tinggi. Larutan standar asam askorbat dan besi (II) dibuat dalam berbagai konsentrasi, dan absorbansi masing-masing larutan diukur pada panjang gelombang tertentu yang sesuai dengan spektrum absorpsi masing-masing zat. Kalibrasi dilakukan dengan membuat kurva standar untuk menentukan konsentrasi asam askorbat dan besi (II) dalam campuran berdasarkan nilai absorbansi.
Hasil Penelitian Farmasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode spektrofotometri efektif dalam mengukur kadar asam askorbat dan besi (II) secara simultan dalam campuran larutan berair. Nilai absorbansi yang diperoleh dikalibrasi terhadap kurva standar, menunjukkan hubungan linier yang signifikan antara konsentrasi dan absorbansi. Asam askorbat menunjukkan puncak absorbansi pada panjang gelombang 265 nm, sedangkan besi (II) menunjukkan puncak pada 510 nm setelah dilakukan reaksi kompleks dengan 1,10-fenantrolin. Metode ini memberikan hasil yang akurat dan presisi tinggi dengan deviasi standar relatif di bawah 5%.
Diskusi
Penggunaan metode spektrofotometri untuk analisis campuran asam askorbat dan besi (II) memungkinkan identifikasi dan kuantifikasi simultan dua komponen dalam satu pengujian. Keberhasilan metode ini bergantung pada pemilihan panjang gelombang yang tepat untuk masing-masing komponen, serta validasi metode dengan kurva standar yang akurat. Meskipun terdapat potensi interferensi dari zat lain dalam campuran, penelitian ini menunjukkan bahwa dengan optimasi kondisi pengukuran, pengaruh interferensi dapat diminimalkan.
Implikasi Farmasi
Penentuan kadar asam askorbat dan besi (II) yang akurat memiliki implikasi penting dalam berbagai aplikasi farmasi, termasuk pengembangan suplemen multivitamin dan produk kesehatan lainnya. Dengan mengetahui kadar masing-masing komponen, produsen dapat memastikan bahwa produk akhir memenuhi spesifikasi yang diinginkan dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk mengontrol kualitas produk farmasi yang mengandung kedua zat tersebut.
Interaksi Obat
Asam askorbat diketahui dapat meningkatkan penyerapan besi (II) dalam tubuh, yang membuatnya sering ditambahkan ke dalam suplemen besi. Namun, interaksi ini juga dapat meningkatkan risiko overdosis besi jika tidak dikontrol dengan baik. Oleh karena itu, metode spektrofotometri ini penting untuk memastikan bahwa dosis asam askorbat dan besi (II) dalam produk farmasi tetap dalam batas yang aman.
Pengaruh Kesehatan
Kekurangan atau kelebihan asam askorbat dan besi (II) dapat memiliki dampak kesehatan yang signifikan. Kekurangan asam askorbat dapat menyebabkan skorbut, sedangkan kekurangan besi dapat menyebabkan anemia. Di sisi lain, kelebihan asam askorbat dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sementara kelebihan besi dapat menyebabkan keracunan besi. Oleh karena itu, penentuan kadar yang akurat sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan kondisi tersebut.
Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode spektrofotometri merupakan teknik yang efektif untuk penentuan kadar asam askorbat dan besi (II) dalam campuran larutan air. Metode ini menawarkan akurasi tinggi, waktu analisis yang relatif singkat, dan biaya yang lebih rendah dibandingkan metode analisis lainnya. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan metode kontrol kualitas produk farmasi.
Rekomendasi
Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi metode spektrofotometri ini dalam berbagai matriks farmasi lainnya, seperti serum darah atau urine, untuk memperluas penggunaan metode ini dalam pengaturan klinis dan laboratorium. Selain itu, peneliti juga direkomendasikan untuk mengeksplorasi penggunaan teknik ini dalam kombinasi dengan metode analisis lainnya untuk meningkatkan sensitivitas dan selektivitas pengukuran